Template Blogger AMP (Kelebihan, Kekurangan, Cara Cek Template AMP)

Template Blogger AMP (Kelebihan, Kekurangan, Cara Cek Template AMP)
Daftar Isi Artikel

Apa Itu Template Blogger AMP?

Saat ini, ada 2 basis theme / template yang bisa digunakan pada situs web (dalam bahasan ini blogger), yakni AMP (Accelerate Mobile Pages) dan RWD (Responsive Web Design).

AMP adalah proyek sumber terbuka yang dikembangkan Google dengan beberapa perusahaan teknologi dunia. Template dengan basis AMP mempunyai performa kecepatan jauh lebih cepat dibandigkan RWD.

Saya pribadi berpendapat, bahwa template RWD belum tentu AMP, tapi, template AMP sudah pasti RWD. Perbedaan yang paling terlihat dari kedua basis tema tersebut terletak pada performa kecepatan loading.



AMP (Accelerate Mobile Page), awalnya nama proyek ini bukanlah AMP tapi PCU, akronim dari Portable Content Unit. Yang mana merupakan proyek sumber terbuka/open source inisiatif Google bersama mitra, penerbit dan beberapa perusahaan teknologi dunia yang diumumkan 7 Oktober 2015.

Dirilis Google pada 24 Februari 2016, perkembangan AMP terbilang sangat cepat. Menurut data laporan Google pada Mei 2017, total domain yang sudah menggunakan teknologi AMP berada diangka 900.000 dan untuk halaman ada di angka 2 miliar.

Tujuan dibuatnya AMP bukan tidak lain adalah untuk memberikan pengalaman browsing terbaik bagi pengguna smartphone. Halaman yang valid AMP diklaim dapat dimuat penuh dalam waktu kurang dari 1 detik. Bahkan, penggunaan data juga 10 kali lebih sedikit ketimbang halaman non AMP.

Bagaimana Cara Mengetahui Blog Valid AMP Atau Tidak?

Kita bisa mengetahui valid atau tidaknya sebuah blog yang memakai template blogger amp dengan 2 cara, dengan tools dari AMP.DEV, atau dengan tools buatan google, AMP Google Test.


  1. Kunjungi, Alat Pengujian Halaman AMP.
  2. Tulis alamat blog kamu yang menggunakan template AMP pada kolom yang tersedia,
  3. Sudah!

Jika menggunakan alat diatas, kita bebas memasukan url unutuk dites. Maksud dari bebas adalah, url yang diamasukan pada kolom bisa berupa url AMP ataupun non AMP. Tools tersebut otomatis mendetekeksi versi amp dari url yang dites.

Berbeda dengan cara diatas, tools ini tidak bisa mendeteksi halaman versi AMP secara otomatis. Alhasil, url yang kita tes harus url AMPnya.

Lihat contoh diatas, halaman amp blog saya menggunakan parameter ?amp=1. Jadi, url yang dimasukan pada alat pengujian harus menyertakan parameter versi AMP.



Lanjut ke pembahasan lain tentang AMP..

Yaitu tentang keuntungan dan kerugian terhadap performa loading, ranking, visitor, dan earning ketika memakai template AMP.
Lebih dari 80 persen poin ini ditulis berdasar pengalaman pribadi, ketidakakuratan informasi sangatlah wajar terjadi.
Kita bahas kelebihannya dulu...

Apa Saja Kelebihan Template Blogger AMP?

1. Crawling Melengking



Gambar tersebut adalah grafik aktivitas Robot Google merayapi halaman blog saya dalam 90 hari terakhir. Anda bisa melihat adanya ketidakstabilan perayapan tersebut.

Crawling robot menurun drastis ketika menggunakan template biasa, naik drastis setelah memakai template AMP.

Bukan kebetulan lagi, sejak pertengahan 2018 saya sudah melakukan uji coba gonta ganti template AMP 🔁 NON-AMP lebih dari 3 kali. Hasilnya tetap saja seperti itu,

AMP lebih unggul...

2. Loading Langsing




Ini sudah pasti. Template AMP unggul dalam segi kecepatan loading karena sumber daya halaman valid AMP mengambil dari cache yang sudah tersimpan di Google AMP Cache sebelum halaman itu diindeks pada pada mesin pencari.

Waktu muat penuh halaman hanya membutuhkan 84 mili detik saja.
Info: Sebaik apapun skor kecepatan yang didapat template non-AMP ketika dicek melalui Pagespeed Insight Dan GTMetrix. Hasil laporan pada Google Webmaster Tools tetap lebih buruk dari template AMP (Pengalaman, mungkin bisa beda, bahkan salah.)

3. Ranking Berdering



Ya, saya mengatakan seperti itu , artikel blog yang memakai template AMP seakan berdering memancing calon visitor untuk berkunjung berkat adanya logo petir dibawah judul (sebagai klik bait).

Apalagi jika tidak ada saingan/kompetitor halaman pertama Google yang menggunakan AMP selain Anda, artikel Anda bisa jadi pusat perhatian.

Apa Saja Kekurangan Template AMP?

Disamping kelebihannya yang sangat baik untuk meningkatkan performa website/blog dalam segi kecepatan dan SEO. Adapun beberapa kelemahan yang saya dapat setelah memakai template AMP, yaitu:

1. Earning Tergunting

Masih menjadi perdebatan mengenai pendapatan, sebagian berpendapat penggunaan template blogger AMP bisa meningkatkan pendapatan dari iklan Google Adsense karena muat iklan yang sangat cepat.

Disisi lain, banyak juga yang beranggapan dapat menurunkan penghasilan, dikarenakan penempatan iklannya yang dibatasi.

Saya pribadi lebih merasakan menurun, bukan dari jumlah klik tapi nilai CPC. Entah kenapa, setiap menggunakan template blogger amp, nilai BPK iklan saya anjlok gak karuan, bisa sampai 90 persen. Ngeri gak tuh? Bener bener tergunting kan?.

2. Posting Keriting

Dapat dipastikan Anda akan mengalami masalah ketika membuat artikel (waktu lebih lama). Cara memasang gambar di blog amp berbeda, harus menggunakan tag khusus agar gambar dan thumbnail bisa muncul dengan baik.

Bahkan, ada beberapa markup yang dilarang, kecuali jika template tersebut sudah terpasang AMP-JS yang berhubungan.

3. Visitor Miring?

Ada beberapa, mungkin juga banyak blogger yang belum sadar. Tayangan halaman valid AMP ternyata tidak terhitung pada statistik dashboard blogger. Jadi jangan heran jika statistik visitor blog tiba tiba turun setelah menggunakan template blogger AMP.

4. Desain Garing?

AMP melarang penggunaan JavaScript, nilai important pada properti CSS juga dilarang. Lebih lengkap mengenai spesifikasi amp, disini.

Hal ini Tentu dapat mempengaruhi desain dan kelengkapan fitur template. Tapi, pada dasarnya kelemahan ini bergantung pada pemilik blog itu sendiri, lebih menyukai template yang memiliki banyak fitur atau template keren dan ringan.
Karena JavaScript merupakan salah satu bahasa pemrograman paling tua yang memiliki perkembangan cepat dan pesat. Pada April 2019, Google mengumumkan bahwa penggunaan Custom JavaScript AMP akan diijinkan.
  1. Arief

    Netizen Budiman

    3/03/2020

    Bagi tips addthis melayang di mobile bro

  2. Panji Supratman

    Panji Supratman

    10/19/2020

    Mantap ini template nya
    Ijin bookmark dulu

  3. Satria Visitor

    Netizen Budiman

    8/22/2021

    Test speed... halo apa kabar?

  4. Admin

    Admin

    10/16/2023

    Ijin download dan pake templatenya mas. Makasih sebelumnya

  1. Untuk membuat judul komentar, gunakan <i rel="h2">Judul Komentar</i>
  2. Untuk membuat kotak catatan, <i rel="quote">catatan</i>
  3. Untuk membuat teks stabilo, <i rel="mark">mark</i>
  4. Untuk membuat teks mono, <i rel="kbd">kbd</i>
  5. Untuk membuat kode singkat, <i rel="code">shorcode</i>
  6. Untuk membuat kode panjang, <i rel="pre"><i rel="code">potongan kode</i></i>
  7. Untuk membuat teks tebal, <strong>tebal</strong> atau <b>tebal</b>
  8. Untuk membuat teks miring, <em>miring</em> atau <i>miring</i>
(Contoh) Slot Iklan
(Contoh) Slot Iklan
(Contoh) Slot Iklan
(Contoh) Slot Iklan
(Contoh) Slot Iklan
(Contoh) Slot Iklan